Kamis, 26 Februari 2015

Pesona Cinta Relung Jiwa Sang Jelita Sayyidah Aisyah ra




“Siapa yang ingin merasakan lezatnya iman
maka cintailah se-seorang hanya karena Allah
semata ” (HR Muslim).

Sesungguhnya Allah SWT berfirman pada hari
kiamat : ”mana orang yang saling mencintai
karena kebesaran Ku, hari ini Aku akan
menaungi mereka pada saat tidak ada
naungan selain Naungan-Ku ” (HR muslim).


AISYAH.. Sebuah nama yang sangat indah,
indah namanya seindah sejarah yang telah
mengukirnya. Aisyah adalah wanita yang
agung pribadinya, lembut perasaannya, smart,
teduh dan sejuk pandangannya. Mulia hatinya,
perkataannya mengandung hikmah bak
untaian mutiara yang memancar kemilau
cahaya dimana-mana. Wanita yang satu ini
memang luar biasa Idola Wanita Sepanjang
Masa….
Hari-hari indah bersama kekasih Allah dilalui
dengan singkatnya, ketabahan menghiasi
kesendiriannya, dia merupakan guru besar
bagi setiap wanita di dunia sepanjang masa,
Aisyah juga termasuk tokoh intelektual di
tahun-tahun pertama Islam, keilmuan dan
kecerdasanya tidak ada tandingannya di
dalam catatan sejarah Islam. pantaslah bila
Aisyah menyandang gelar tertinggi yaitu:
Sayyidatina Aisyah Radhiyallahu ‘anha
Ummul Mukminin.

“Jika ilmu seluruh
wanita ummat ini termasuk di dalamnya istri-
istri nabiSAW dikumpulkan, maka ilmu Aisyah
lebih banyak daripada mereka.” (HR. Ibnu Abu
Syaibah),
Aisyah mampu meriwayatkan 2210
hadist dari Rasulullah, Aisyah juga menjadi
tempat rujukan bagi kaum muslimin untuk
belajar agama hingga disebut Ummu
Mukminin atau ibunya para orang mukmin.

=============
Aisyah bukan hanya seorang istri Rasul, tapi
juga merupakan bintang di langit sejarah.
Shohabiyah Zainab binti Jahzy pun ikut
memberi kesaksian atas kepribadian Aisyah.
Dikala dia ditanya oleh Rasulullah tentang
Aisyah, sebuah hadist yang diriwayatkan oleh
Aisyah sendiri telah memberikan sebuah
kesaksian nyata pada dunia tentang
pribadinya.

Diriwayatkan oleh Aisyah r.a, Rasulullah
bertanya kepada Zainab binti Jahzy, ” hai
Zainab, apa yang engkau ketahui dan yang
kau lihat tentang Aisyah ? Zainab berkata : ”
ya Rasulullah..! aku menjaga pendengaranku
dan penglihatanku, demi Allah..! tidak ada
yang aku ketahui pada diri Aisyah kecuali
Kebaikan.”

Itulah kesaksiaan nyata tentang kepribadian
baik Aisyah yang patut dijadikan uswah atau
teladan bagi seluruh wanita muslimah dijagat
raya. Terhimpun di dalam dirinya segudang
kebaikan, keindahan, kasih sayang,
kelembutan, ketaqwaan dan keteladanan serta
keutamaan. Kisah cinta yang terus bersinar di
relung-relung hati Muhammad SAW seperti
sebuah mutiara ini diriwayatkan oleh Bukhari,
secara makna, dari Sayyidah ‘Aisyah ra.

Dalam sebuah hadist daripada Aisyah r.a
katanya, “Aku sedang duduk bersila di dalam
rumah. Tiba-tiba Rasulullah S.A.W datang
dan masuk sambil memberi salam kepadaku.
Aku segera bangun karena menghormati dan
memuliakannya sebagaimana kebiasaanku di
waktu baginda masuk ke dalam rumah. Nabi
S.A.W bersabda, ” Duduklah di tempat duduk,
tidak usahlah berdiri, wahai Ummul
Mukminin.” Maka Rasulullah S.A.W duduk
sambil meletakkan kepalanya di pangkuanku,
lalu baginda berbaring dan tertidur.

Aisyah...
Nama yang indah seindah pribadinya,
seluruh manusia mengagumi pribadi dan
keteladanannya. malaikatpun bangga dan
memberi salam kepada Aisyah As-siddiqah.
Diriwayatkan dari Aisyah r.a. dia berkata : ”
Sesungguhnya malaikat Jibril telah ucapkan
salam untukmu”. Maka saya menjawab,
“Alaihis salam.” -semoga keselamatan dan
rahmad Allah selalu tetap padanya juga. (HR
Bukhari dan Muslim).

Wanita yang satu ini memang luar biasa,
Surgapun mengukir pancaran putih telapak
tangannya. Dialah wanita yang sangat mulia,
wanita yang sangat di cinta oleh hamba
pilihan tuhan-Nya. Rasulullah bersabda : ”
Sesungguhnya aku tidak ada beban ketika aku
melihat putihnya telapak tangan Aisyah di
surga” (HR. Ahmad)

Di antara istri-istri Rasulullah SAW, Saudah
bin Zum’ah sangat memahami keutamaan-
keutamaan Aisyah, hingga dia merelakan
seluruh malam bagiannya untuk Aisyah. Itulah
kemilau keindahan jiwa Aisyah. Surga bangga
mengabadikan dirinya.

Aisyah.. Aisyah.. Ummul Mukminin Aisyah..

Kecintaan Rasulullah kepada Aisyah
termaktub dalam hadisnya, Imam Bukhari dan
Imam Muslim meriwayatkan hadist dari ‘Amir
bin ‘Ash bahwasanya ‘Amir bin ‘Ash sowani
Nabi SAW lalu bertanya, Ya, Rasulullaah.
Siapa insan paling engkau cintai?” Nabi SAW
bersabda, “AISYAH.” ‘Amir bin ‘Ash lalu
bertanya, “Siapa laki-laki paling engkau cintai,
ya Nabi?” Beliau bersabda, “Bapaknya
(maksudnya: Abu Bakar as Shidiq). ‘Amir bin
‘Ash bertanya juga, “Lantas siapa lagi, ya
Rasulullaah?” Nabi SAW bersabda, “Umar
(maksudnya Ibnu Khatab). Semoga Allah
meridhai mereka semuanya.”

Didalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas
bin Malik dikatakan : ” Cinta pertama yang
terjadi didalam Islam adalah cintanya
Rasulullah SAW kepada Aisyah r.a.”

Didalam riwayat Tirmidzi dikisahkan “Bahwa
ada seseorang yang menghina Aisyah
dihadapan Ammar bin Yasir sehingga Ammar
berseru kepadanya,’ ”Sungguh celaka kamu.
Kamu telah menyakiti istri kecintaan
Rasulullah SAW.”

Sekalipun perasaan cemburu istri-istri
Rasulullah SAW terhadap Aisyah sangat besar,
mereka tetap menghargai kedudukan Aisyah
yang sangat terhormat. Bahkan ketika Aisyah
wafat, Ummu Salamah berkata : ” Demi Allah
SWT, dia adalah manusia yang paling beliau
cintai selain ayahnya (Abu Bakar)’.

Aisyah adalah gabungan dari pesona
kecantikan, kecerdasan, dan kematangan dini.
Inilah gabungan pesona-pesona yang
kemudian melahirkan kerinduan. Sebagaimana
Ummu Salamah berkata,
” Rasul tidak dapat menahan rindu jika
bertemu dengan Aisyah”. Di sinilah seseorang
dapat mengatakan, RUMAHKU SURGAKU.
Ketika sedang berada di dalamnya, ia menjadi
sumber energi untuk berkarya di luar. Ketika
berada di luarnya, selalu ada kerinduan untuk
kembali.

Aisyah RadhiAllohuanha, pernah bertanya
kepad Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam :
“Wahai Rasululloh Shallallahu’alaihi
wasallam, andaikata engkau melewati
rerumputan yang pernah dijadikan tempat
menggembala dan rerumputan yang belum
pernah dijadikan tempat menggambala, maka
dimanakah engkau menempatkan cinta
gembalamu?” Beliau menjawab,”Di tempat
yang belum dijadikan tempat gembalaan”.
(Ditakhrij Muslim) Dengan kata lain, beliau
tidak pernah menikahi perawan selain Aisyah.

Para sahabat pun berusaha mendapatkan
ridha Rasulullah yang ingin memberikan
hadiah kepada beliau, Rasulullah biasa
menangguhkannya hingga tiba berada di
tempat ‘Aisyah. Pada suatu hari para sahabat
mencari Rasulullah di tempat Ummu Salamah
dengan membawa hadiah, sehingga Ummu
Salamah mengatakan : “Siapapun yang ingin
memberikan hadiah, hendaknya
memberikannya seperti biasa beliau berada
saat itu (yaitu tempat Aisyah)”.

Subhanallah, sebuah keaguangan cinta dari
sang Nabinya kepada wanita yang indah
namanya seindah keutamaan dan pribadinya.
Kecintaan Rasulullah kepada Aisyah Al-
Humairah sangat tinggi bertahta, sangat luas
seluas samudra dan sangt indah seindah
surga didunia, Sehingga siapapun wanita
dilarang menyakitinya karena keutamaan
tertinggi Aisyah adalah rumahnya adalah
rumah wahyu Tuhan.

Aisyah meriwayatkan dalam hadisnya perihal
Ummu Salamah menuntut keadilan kepada
Rasulullah, mengenai gugatan Ummu Salamah
terhadap cinta Rasulullah kepada Aisyah.
Ummu Salamah mengungkapkan saat beliau
berada di sisinya, namun beliau tidak
menjawab sepatah kata pun. datang
kepadanya, dan diulanginya permintaan itu
setiap kali Rasulullah pun tetap tidak
memberikan jawaban. Pada ketiga kalinya
Ummu Salamah mengatakan lagi, Beliau
menjawab : ” Janganlah engkau
menggangguku dalam permasalahan ‘Aisyah,
karena sesungguhnya Allah tidak pernah
menurunkan wahyu dalam keadaan diriku di
dalam selimut salah seorang pun dari kalian
kecuali ‘Aisyah.”

Imam Muslim meriwayat juga dari Aisyah r.a.
menyatakan Rasulullah bersabda kepadanya
(Ummu Salamah) : ” janganlah kau
menyakitiku perihal Aisyah, karena tidak ada
tempat tidur istri-istriku yang disitu aku
menerima wahyu kecuali tempat tidur Aisyah”
Sebuah penghargaan yang tinggi bagi Aisyah
dari Rasulnya.

Aisyah… Aisyah… Aisyah… pantas dicinta..!!

Banyak kisah-kisah romantis yang menghiasi
kehidupan Nabi Muhammad dgn Aisyah.
Rasul pernah bermanja berlomba lari dengan
Aisyah. Riwayat ini menggambarkan
keharmonisan rumah tangga beliau.
Sebagaimana diriwayatkan Imam Ahmad.
Aisyah radhiyallah ‘anha mengisahkan:
Pada suatu ketika aku ikut bersama
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam
sebuah lawatan. Pada waktu itu aku masih
seorang gadis yang ramping seksi. Beliau
shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan
rombongan agar bergerak terlebih dahulu.
Mereka pun berangkat mendahului kami.
Kemudian beliau berkata kepadaku:
“ya Humairah kemarilah! sekarang kita
berlomba lari.” Aku pun meladeninya dan
akhirnya aku dapat mengungguli beliau.
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam hanya
tersenyum saja atas keunggulanku tadi.
Hingga pada kesempatan lain, ketika aku
sudah agak gemuk, aku ikut bersama beliau
dalam sebuah lawatan. Beliau shallallahu
‘alaihi wasallam memerintahkan rombongan
agar bergerak terlebih dahulu. Kemudian
beliau menantangku berlomba kembali. Dan
akhirnya beliau dapat mengungguliku. Beliau
tersenyum seraya berkata: ” Inilah penebus
kekalahan yang lalu!” (HR. Ahmad).

4 komentar:

  1. subhanallah,,, smoga kita bisa memiliki zaujah dan keturunan wanita se sholeha beliau yakni saiyda aisyah. dalam kisahnya menggugah jiwa.
    syukron jazilan atas postingnya mas yacub jibril :)

    BalasHapus
  2. Subhanallah bikin baper ceritanya

    BalasHapus
  3. Subhanallah bikin baper ceritanya

    BalasHapus

b
u
k
a
y
i
t
a
H
g
o
l
b