Kamis, 03 Desember 2015

" MALAIKAT JIBRIL MENANGIS "



Malaikat Jibril bercerita tentang api neraka,bahwa ALLAH SWT, telah menyalakan api neraka itu selama 1.000 tahun, sehingga apinya menjadi merah padam bernyala-nyala..

Lalu dipanaskan lagi 1.000 tahun,lantaran suhu panasnya,api itu berubah warna menjadi putih..

Lalu ALLAH SWT memanaskannya selama 1.000 tahun lagi, hingga apinya berubah hitam pekat dan gelap..

Jika ada manusia yang dilemparkan ke dalamnya, maka sekejap saja langsung akan musnah,ujar Jibril pun menangis..

"Mengapa engkau menangis Ya Jibril..??..tanya Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam..

"Aku takut kepada jiwaku,ucap Jibril..

"Bukankah engkau adalah malaikat, yang tidak mungkin berbuat maksiat kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala..??..kata Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam..

"Benar, akan tetapi takdir ALLAH bisa berlaku atas siapa saja..
Bukankah IBLIS itu asalnya adalah penduduk surga, lalu berlaku takdir ALLAH SWT atasnya, Hingga Iblis menjadi penghuni Neraka,urai Jibril..

Yaa ALLAH..
Jauhkanlah aku,keluarga ku dan Setiap orang yang mengucapkan "AAMIIN" dari siksa api neraka &jadikanlah kami golongan orang2 yang beriman yg menjadi penghuni surgaMU..

Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin..

Senin, 13 April 2015

Dermaga Cinta




kurebahkan diri di hamparan permadani alam
menatap awan berarak mengejar sinar rembulan
tenggelam dalam hening kebisuan malam

aku menemukan keinsyafan gejolak batinku
wewangian kesalahan yang memabukkan
aku berlindung di bawah payung kebodohan

aku biarkan bening mengalir di kelopak mata
aku biarkan dia menemani lara jiwaku
membuaiku dalam mimpi di gelap malam.


aku terbangun kala fajar mengembang
menyapa bijak bagai puisi pujangga
menghantar aku pada pantai cintaku
berpacu dalam beru gejolak jiwaku

aku takkan pernah melewatkan hari-hariku lagi
aku takkan mau meratapi kemalanganku
semua itu sebuah cerita yang ada akhirnya
karena kutemukan sudah dermaga cinta sesungguhnya

Keinsyafan Diri















Jika saat kita mengingatkan orang lain yang melakukan kesalahan lalu ia tidak segera faham dan saat itupun kita berkata kalau ia dungu.
Atau setelah ia faham namun masih kukuh untuk melakukanya lalu kita berkata kalau dia keras hati dan keras kepala.

Akan tetapi pernahkah kita menyadari saat kita di diingatkan kadang kalau kita tidak dungu kitapun jadi keras kepala?Sungguh kita amat butuh keinsyafanakan akan diri kita!!
b
u
k
a
y
i
t
a
H
g
o
l
b